Artikel Pilihan

Cari Blog Ini

Tampilkan postingan dengan label OPINI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label OPINI. Tampilkan semua postingan

Fahri Hamzah:Penolakan Ustad Abdul Somad Masuk Hongkong Melecehkan Indonesia

penolakan ustadz abdul somad masuk hongkong melecehkan indonesia

Fahri Hamzah mengeluarkan opininya terkait penolakan ustadz abdul somad masuk Hongkong.Di kutip dari Fanpage nya berikut ini oponi Fahri Hamzah.

“INI BUKAN SOAL USTADZ ABDUL SOMAD SEMATA, TAPI SOAL WIBAWA NEGARA”
Pertama.Peristiwa ini adalah peristiwa memalukan. Sebab saya ingat dulu, sebagai ketua PANJA UU Imigrasi DPR memperjuangkan semua orang di dunia ini untuk boleh masuk Indonesia tanpa kecurigaan dan gangguan.


Kedua.Konvensi internasional tentang kebebasan bertransportasi melindungi setiap manusia untuk datang ke mana saja. Apalagi memasuki Hongkong yang sama sekali tidak memerlukan visa.

Ketiga.Oleh sebab itu pemerintah berdaulat Negara Republik Indonesia ini HARUS mengutuk keras jika ada warganya ditolak dimanapun. Sebab itu adalah pertanda kita sebagai negara berdaulat.

Keempat.Ini bukan semata soal Ustadz Abdul Somad, tapi soal tugas negara untuk melindungi warga negara dan seluruh tumpah darah Indonesia. Karena jika seorang tokoh mendapat perlakuan seperti itu, apalagi rakyat biasa.

Kelima.Berbeda ceritanya jika ternyata pemerintah menyetujui dan telah menerima pencegahan itu sebelumnya. Maka pemerintah harus menjelaskan motif persetujuan itu.

Publik perlu tahu peristiwa ini sebab ada ratusan ribu warga Indonesia di Hongkong. Jangan sampai peristiwa ini hilang begitu saja seperti peristiwa penolakan Panglima TNI di masa lalu.

Pemerintah sering diam saja.Tanpa penjelasan. Padahal ini masalah penting dalam kerangka wibawa negara dan perlindungan warga negara.
Makkah, 26/12/2017
(Sumber: Fanpage Fahri Hamzah)

Saya sebagai rakyat biasa tentu setuju dengan opini-opini tersebut tetapi tidaklah tepat jika dilebih-lebihkan bahwa hal yang di alami Ustad Abdul Somad menyangkut kewibawaan Negara.Karena pada dasarnya Ustad Abdul Somad bukan pejabat Negara yang mewakili Indonesia ketika berkunjung keluar negeri.
Ia hanyalah warga biasa,seperti saya dan anda pada umumnya.Tidak ada fasilitas negara dan lambang negara yang menyertai kunjungannya ke Hongkong.Jadi di tolak atau diterima itu hak otoritas pemerintah Hongkong.Kita tidak perlu lebay menyalahkan pemerintah Indonesia.

Saya ada sedikit gambaran kalau benar ingin Indonesia berwibawa,hal pertama yang harus anda (FH) lakukan Yaitu bersikaplah layaknya pejabat yang berwibawa.
Bagaimana Indonesia bisa berwibawa jika sikap pejabat-pejabatnya seperti anda semua.Asal dan mudah mangap melebihi emak-emak yang lagi ngerumpi.

Lebih baik kepandaian dan jabatan anda di gunakan untuk membela TKW dan TKI diluar sana yang kerap mendapat perlakuan kasar dan tidak senonoh dari majikan-majikannya,Atau dari oknum-oknum penyalurnya.Itu akan jauh lebih bermanfaat dan bernilai ibadah dari pada hobi koar-koar menyalahkan pemerintah Indonesia.

Kalau Anda (FH) Penasaran,kenapa UAS di deportasi pihak Hongkong silahkan Baca disini penjelasannya Supaya tidak ada fitnah diantara kita..haaaaaaaa


Pria Ini Di Persekusi Kelompok Pecinta Ustad Abdul Somad

pria ini di persekusi kelompok pecinta ustad abdul somad

Di Hari Natal yang seharusnya Penuh cinta dan kasih sayang serta kedamaian, seorang pria di Batam bernama Cin Cun tidak menyangka kalau dirinya akan menjadi korban Persekusi akibat postingannya di media sosial.
Senin, 25 Desember 2017, segerombolan orang yang mengaku sebagai Pencinta ustad abdul somat (PUAS) mendatangi kediamannya.
Pria setengah baya itu dituntut untuk membuat surat pernyataan Permintaan Maaf /klarifikasi terhadap Abdul Somad karena postingannya yang dianggap bernada menghina.

Orang-orang itu mengaku marah karena Cin Cun dianggap telah menyudutkan ulama tercinta Idola masa depan mereka, Abdul Somad.
Sebenarnya korban sempat menolak untuk dipersekusi. Tapi, karena terus mendapat Intimidasi, diancam dan dipaksa oleh sejumlah pria beringas yang hanya Bernyali kalau beramai-ramai itu, akhirnya ia menyerah.
Saat mereka mengintimidasi, sejumlah anggota gerombolan tersebut ikut mengungkit-ungkit etnis Cin Cun yang kebetulan Berbeda dengan para pelaku.
Korban dipaksa menulis sebuah surat permintaan maaf, yang kemudian dibacakan sembari direkam melalui Handphone china milik pelaku.
Para pelaku bahkan sempat memaksa korban untuk menemui Abdul somat secara langsung untuk meminta maaf.
Kejadian ini menjadi ramai lantaran dalam video yang direkam oleh salah seorang pelakunya menjadi Video Viral Di Medsos.
Karena kebelet ingin eksis salah seorang pelaku bernama Waddodo Zunardi mengunggah video persekusi tersebut ke akun facebook pribadinya.
Dalam Video Viral itu, tampak korban terlihat sangat tenang saat membacakan surat yang ditulis tangan itu.
Setelah puas mendapatkan pernyataan dari Cincun, gerombolan itu kemudian memutuskan untuk Pamit undur diri. Mereka merasa puas karena aksi yang dianggap bentuk Gerakan bela ulama tersebut dianggap cukup sukses.
Beberapa di antaranya terlihat mengacungkan jarinya ke atas dan bertakbir saat minggat dari TKP.
Tak terima dirinya dipersekusi, Cin Cun kemudian mendatangi Polda Batam untuk melaporkan kejadian Naas yang dialaminya itu.
Menanggapi dugaan pidana ini, Polisi melakukan gerak cepat.
Saat ini kasus ini sedang didalami lebih lanjut untuk kemudian dilakukan pengejaran terhadap para terduga pelaku.
Lalu, dari mana gerombolan ini bisa mengetahui Alamat korbannya?
Diduga, mereka memilih calon korbannya berdasarkan profil Etnis maupun Agama.
Korban diperkirakan telah masuk dalam Pantauan Iseng Target Persekusi oleh kelompok pelaku selama beberapa waktu. 


Agama Adalah Akhlak,Perilaku Dan Sikap

agama adalah akhlak,perilaku dan sikap

jika tidak setuju atau tidak suka terhadap pilihan orang lain maka bukan berarti tidak lagi menjalin hubungan apa pun dengan orang tersebut.

Dan jika hari ini aku mengucapkan "Selamat merayakan Natal bagi yang merayakan" maka bukan berarti aku menjadi Kristiani,Itu murni karena aku ingin menjalin dan menjaga hubungan apa pun dengan semua umat.

Karena agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Agama mengajarkan pada kesantunan, belas kasih dan cinta kasih sesama.

Saat ini nilai kesantunan dalam beragama mulai terkikis, munculnya kelompok Takfiri yaitu orang yang suka mengkafirkan orang lain, karena beda madzhab dan aliran.Mereka merusak Islam Rahmatan lil alamin menjadi laknatan lil alamin.

Dalam agama Islam perbedaan itu suatu rahmat, tetapi mereka malah menyalahi ajaran Islam, sehingga menjadikan perbedaan itu bencana. Orang yang beragama tapi suka menyesatkan, membid’ahkan, mengkafirkan orang lain, itu tandanya dia belum beragama dengan benar.

Menurut Cak Nun tudingan sesat dan kafir kepada orang lain sebenarnya menggerus nilai kemanusiaan. Betapa tidak, kafir dan muslim merupakan wilayah privat dan hal yang paling inheren dalam diri manusia. Tudingan kafir dan sesat menjadi justifikasi pencabutan nyawa seseorang atas nama agama yang sebenarnya sangat diharamkan dalam agama apapun.

Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun . “Cak Nun,” kata sang penanya, “misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?“
Cak Nun menjawab lantang, “Ya nolong orang kecelakaan.”
“Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang?” kejar si penanya.
“Ah, mosok Gusti Allah ndeso gitu,” jawab Cak Nun.
“Kalau saya memilih shalat Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak, ” katanya lagi. “Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan sembahyang sebagai credit point pribadi.Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu. Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang. 


Kata Tuhan: kalau engkau menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu.Kalau engkau menegur orang yang kesepian, Akulah yang kesepian itu. Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, Akulah yang kelaparan itu.

Seraya bertanya balik, Emha berujar, “Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga orang ini.


Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara.

Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan.


Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?”

Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga. Kalau korupsi uang negara, itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi menginjak-injaknya. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya tidak sembahyang, tapi menginjak Tuhan.Sedang orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang yang sesungguhnya sembahyang dan membaca al-quran.


Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat shalatnya. Standar kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya dia hadir di kebaktian atau misa. Tolok ukur kesalehan hakikatnya adalah output sosialnya: kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan dengan orang lain, memberi, membantu sesama. Idealnya, orang beragama itu mesti shalat, misa, atau ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan berkasih sayang.


Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Semua agama tentu mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama. Bila kita cuma puasa, shalat,baca al-quran, pergi kebaktian, misa, datang ke pura, menurut saya, kita belum layak disebut orang yang beragama.Tetapi, bila saat bersamaan kita tidak mencuri uang negara, meyantuni fakir miskin, memberi makan anak-anak terlantar, hidup bersih, maka itulah orang beragama.


Ukuran keberagamaan seseorang sesungguhnya bukan dari kesalehan personalnya, melainkan diukur dari kesalehan sosialnya. Bukan kesalehan pribadi, tapi kesalehan sosial.Orang beragama adalah orang yang bisa menggembirakan tetangganya.Orang beragama ialah orang yang menghormati orang lain, meski beda agama.Orang yang punya solidaritas dan keprihatinan sosial pada kaum mustadh’afin (kaum tertindas).Juga tidak korupsi dan tidak mengambil yang bukan haknya.


Karena itu, orang beragama mestinya memunculkan sikap dan jiwa sosial tinggi. Bukan orang-orang yang meratakan dahinya ke lantai masjid, sementara beberapa meter darinya, orang-orang miskin meronta kelaparan.

(kang Darco).Di susun dari berbagai sumber kajian Cak Nun.

Anies Baswedan Menjadi Tokoh Inspiratif muda Setelah Di Tolak PGI

anies baswedan menjadi tokoh inspiratif muda setelah di tolak PGI

Menjadi tokoh inspiratif muda itu tidak harus selalu berkaitan dengan prestasi-prestasi gemilang yang membanggakan.Bahkan dengan kekonyolan,kita bisa menjadi tokoh inspiratif muda.Paling tidak bisa menjadi barometer dan acuan orang lain supaya termotivasi untuk tidak meniru kekonyolan kita.

Setelah membaca berita di bawah ini yang saya kutip dari kompas,saya mendapat banyak inspirasi dari perjalanan sekelas Anies Baswedan.
Berikut ini beritanya saat beliau di tolak PGI terkait rencana perayaan natal di monas dengan tema perayaan natal "sak udele dewe"

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum menjelaskan kepastian soal rencana perayaan Natal bersama di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Saat ditanya rencana untuk memfasilitasi perayaan Natal di Monas, Anies menyebut masih mempelajarinya.
"Kami pelajari dulu, kami pelajari dulu," ujar Anies di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (16/12/2017).
Anies juga memberikan jawaban serupa saat ditanya soal sikap Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Wilayah DKI Jakarta yang menolak acara Natal bersama di Monas. Anies menyampaikan, perayaan Natal oleh Pemprov DKI harus digelar demi kebaikan semua umat Kristiani.
"Kami akan pelajari dengan seksama supaya untuk kebaikan semuanya dan nanti kita sama-sama duduk untuk merajut supaya ikhtiar merayakan itu adalah benar-benar untuk membuat suasana yang reflektif bagi kita semua," kata Anies.

PGI Wilayah DKI Jakarta tak sepakat jika acara Natal bersama dilaksanakan di kawasan Monas. Kepala Humas PGI, Jeirry Sumampow, mengatakan, tempat pelaksanaan acara tersebut terus berubah.
"PGIW ikut sampai rapat ketiga tanggal 11 (Desember 2017), tapi memang dari rapat yang satu ke yang lain itu berubah-ubah terus, sempat disepakati acara digelar indoor tapi akhirnya berubah lagi, kami tidak setuju perayaan digelar di Monas," ujar Jeirry.
Tak sepakat Natal di Monas, Jerry menyebut pihaknya berencana menggelar perayaan Natal di gereja masing-masing dan tak turut serta dalam perayaan Natal bersama di Monas pada Januari 2018 mendatang.

"Perubahan kesepakatan ini yang membuat PGI bertanya-tanya ini apa sih motifnya sehingga harus dipaksakan di Monas perayaannya," tuturnya.

Menurut Jeirry, besarnya biaya yang harus dikeluarkan menjadi salah satu pertimbangan PGI tak menyetujui Natal bersama digelar di Monas meski Pemprov DKI menjanjikan pembiayaannya.
Sebelumnya, telah diwacanakan acara Natal bersama di Monas akan digelar pada 5 Januari 2018. Namun, karena berbagai kendala, sejumlah aras (aliran) gereja meminta acara itu diundur.
Pada Kamis (14/12/2017), sejumlah perwakilan pemuka agama Kristiani DKI Jakarta menyambangi Balai Kota DKI Jakarta untuk membahas Natal bersama. Tampak adik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Hashim Sujono Djojohadikusumo, turut serta dalam rombongan tersebut.
Hashim mengatakan, dalam pertemuan itu pihaknya dan Pemprov DKI melakukan pembahasan mengenai susunan panitia penyelenggara, tanggal dilaksanakannya acara, dan konsep acara tersebut.

Dari berita inilah kemudian saya terinspirasi menjadikan Anies Baswedan sebagai tokoh inspiratif muda buat saya pribadi.Karena saya menjadi terbuka dan bisa menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut untuk dijadikan pelajaran:

Sebagai pemeluk agama Islam,saya iri dengan sikap saudara kita umat kristiani yang begitu teguh dan kuat imannya,tidak goyah walau harus di sogok dengan uang anggaran.Mereka tetap konsisten tidak mau merayakan Natal di monas.Mereka bisa membedakan mana agama mana politik.

Sedangkan kami (Umat Islam),masih banyak dari sebagian saudara kami yang mudah di giring sekelompok oknum politik atas nama agama Islam karena lemahnya iman.Mereka tidak bisa membedakan mana politik mana agama.Asal di teriakkan takbir,dikibarkan kain dengan tulisan arab apa lagi yang menyeru untuk berkumpul fasih bahasa arab,dengan pakain gamis dan surban.Maka seketika itu penuhlah Monas.Tidak ada lagi akal sehat untuk mencerna,meneliti dan menelaah dulu kemana arahnya seruan itu.

Dengan sikap penolakan dari PGI ini,semoga saudara-saudara kami yang seiman bisa memetik pelajaran bahwa seharusnya sikap orang beragama itu seperti saudara kita yang kristiani.Bukan seperti sikapnya jomblowati,yang mudah menoleh ketika ada pria memanggilnya dan langsung nyamber "Iya bang ini eneng,ada apa bang,mau apa bang,di mana bang,hayuk bang"

Dan saya pribadi berharap setelah Anies Baswedan Menjadi tokoh inspiratif  muda semoga kedepan beliau naik setingkat bisa menjadi tokoh inspiratif Indonesia dan naik lagi menjadi tokoh inspiratif dunia."Bagi saya".

Santa Clause Di Tutupi Kresek Dan Di lakban

santa clause di tutupi kresek dan di lakban

Mendekati hari raya Natal,biasanya umat Kristen menyambutnya dengan berbagai macam cara.Segala persiapan untuk memajang pernak pernik sebagai simbol Natal dilakukan.

Yang tidak ketinggalan dalam perayaan Natal adalah sosok Santa Clause yang digambarkan sebagai pembawa hadiah di hari Natal.Di mall-mall menjelang hari natal sosok Santa Clause biasanya sering kita jumpai.Baik berupa accesoriesnya maupun seseorang yang mengenakan pakain Santa Clause.

Namun sekilas terlihat berbeda dengan Santa Clause yg ada pada foto berikut ini.Dalam foto tersebut Santa Clause yang di pajang di dinding loby utama sebuah mall atau tempat perbelanjaan seperti tersiksa.Pasalnya Santa Clause tersebut di tutupi kresek dan di lakban.Entah siapa dan motifnya apa sehingga Santa Clause yg hanya sebagi simbol dan benda mati tersebut diperlakukan seperti itu.Seolah-olah Santa Clause berbahaya bagi orang-orang disekitarnya.

Dengan kejadian ini sebagai manusia biasa saya melihat ada pergeseran nilai-nilai toleransi yang sangat exstrim di masyarakat saat ini.Agama yang seharusnya menjadi perekat persaudaraan dan kedamain telah dimanipulasi oleh sebagian orang-orang yang justru mengaku sebagai orang yang beragama.Agama tidak bisa bertumbuh dan bermanfaat jika orang yang mengaku beragama tersebut hanya memaknai agama sebatas kulitnya saja.Akhirnya menghasilkan kelompok orang-orang dungu yang melakukan tindakan konyol seperti ini.

Belajar agama dan mendalaminya itu wajib,Tetapi jika kita salah (gagal paham) dalam menangkap apa yang tersurat dan tersirat maka kegelapan justru yang akan menguasainya.Untuk menghindari hal tersebut maka diperlukan kerendahan hati serta membuang ego.Supaya kita bisa menyerap inti sari dari ajaran sebuah agama yang sejatinya tidak ada keburukan didalamnya.

Jika kita masih di kuasai ego maka percayalah, bahwa Iblis sebelumnya adalah ciptaan Tuhan yang paling tinggi amal ibadahnya.Hanya karena Iblis tidak mau membuang egonya ketika di perintah Tuhan untuk sujud kepada Adam,Akhirnya iblis menjadi makhluk yg di laknat dan sia-sia semua amal ibadahnya (hangus).

Sudah saatnya kita belajar menjadi manusia yang benar-benar beragama.Bukan malah belajar agama dengan sebenar benarnya menuruti manusia (ego).

(Kang Darco).
Sumber foto : FB Aida Keyhans

Baca Juga:
Ini Penampakan Kaum Bar-Bar Zaman Now

Interested for our works and services?
Get more of our update !