Tuhan memang mewajibkan umat muslim untuk menjalankan ibadah puasa di bulan suci ramadhan.Tetapi Tuhan juga tidak melarang umatnya untuk mencari rezeki.Karena mencari rezeki halal untuk menghidupi keluarga merupakan salah satu ibadah juga.Perbuatan semena-mena dalam menutup warung makan sampai menyita barang dagangan adalah perbuatan semena-mena yang jauh dari nilai-nilai agama islam itu sendiri.Ketika kita beribadah kepada Tuhan seharusnya menambah keimanan kita serta menambah rasa solidaritas kita sebagai manusia yang seharusnya rahmatan lil alamin.Lalu dimanakah letak rahmatan lil alamin dari peristiwa ini.
Semangat dalam menjalankan ibadah puasa itu memang sangat bagus,tetapi semangat yang fanatik dalam beribadah apabila melahirkan kesengsaraan bagi orang lain,hanya akan menjadi pahala yang sia-sia.Bukankah tujuan manusia beribadah kepada Tuhan itu untuk mendapatkan pahala???
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرْبِ إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالَّرَفَث
“Bukanlah puasa itu sebatas menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi puasa adalah menjauhi perkara yang sia-sia dan kata-kata kotor.” (HR. Ibnu Khuzaimah no.1996 dan tahqiq Syaikh Al-A’zami berkata, ”Shahih”)
Memang negeri ini sungguh ironis,masih banyak pejabat yang mempunyai wewenang belum bisa melahirkan kebijakan-kebijakan yang adil.Banyak kebijakan mereka yang masih menguntungkan sekelompok golongan tanpa melihat bahwa di indonesia ini banyak beragam agama yang diakui.
Warung makan bukanlah hal yang menakutkan,sehingga dipaksa tutup siang hari disaat bulan suci.Warung makan hanyalah sekedar sarana untuk mencari rezeki agar bisa menghidupi anak istri.Ketika kamu yang berpuasa, kenapa takut kepada warung makannya.Apakah warung makan begitu menggoda untuk kamu membatalkan puasa.Lalu dimana letak imanmu kepada Tuhan ketika menjelang sahur berucap untuk berpuasa esoknya.Musuh terbesarmu bukanlah warung makan,Syahwat dan nafsumu itulah yang seharusnya di kekang.
Ketika kita beribadah ingin dihormati,ketika kita beribadah ingin dihargai,ketika kita beribadah ingin dimanja,ketika kita beribadah ingin diakui,Berarti kita masih meragukan keagungan Tuhan.Karena dalam beribadah kita masih mengharapkan itu semua dari manusia lain.Cukuplah aku dan Tuhan yang tau ibadah itu. Karena:
- INNA SHOLAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAAHIRABBIL ‘AALAMIIN. (Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta.)

Tidak ada komentar:
Write komentar