Artikel Pilihan

Cari Blog Ini

ANAK MAMA VS ANAK MACAN



Kemarin Gerindra menyiapkan calon lawan Ahok.
Gerindra memang tidak akan mundur dalam melawan Ahok, sampai titik darah penghabisan. Ada ikatan emosional dan dendam pribadi terhadap Ahok, terutama dari sudut pandang Prabowo bahwa Ahok mengkhianati Gerindra.
Ahok ini dikatakan sebagai "anak macan" yang diasuh Gerindra. Dipelihara sejak kecil trus besarnya memakan tuannya, setidaknya begitu pikiran Gerindra. Ahok sendiri mundur dari Gerindra karena tidak mau tunduk pada keputusan partai yang bertentangan dengan garis kebijakannya sebagai Gubernur.
Karena merasa "dimakan" si anak macan inilah, Gerindra sekarang harus menjadi macan beneran ( berarti dulu macan2an ya.. ). Mereka menyiapkan pasukan macan untuk menghadapi si anak yang durhaka itu.
Macan2 yang disiapkan dalam penjaringan bakal calon gubernur kemarin adalah M. Sanusi, M. Taufik, Biem Benyamin dan - taraaaa - Mr. Sandiaga Uno.
Ketiga nama selain Sandiaga Uno kita sisihkan dulu saja. Mereka kencingnya belum lurus dalam perpolitikan di DKI, karena siapa yang kenal mereka ? Kecuali keluarga, saudara dan teman2nya saja.
Sedangkan Sandiaga Uno namanya lumayan-lah. Dia pemain keuangan yang memiliki beberapa perusahaan. Masih muda, ganteng dan kaya. Begitulah setidaknya pikiran Gerindra.
Tetapi apakah muda, ganteng dan kaya sudah cukup untuk melawan si anak macan ?
Sandiaga uno itu - dalam dunia perpolitikan - seperti anak mama. Ia selalu berdandan di depan cermin menyisir rambutnya supaya terus berminyak. Setiap malam wajahnya menggunakan topeng cream muka. Dompetnya selalu tebal dan ia menyandarkan semua prosesnya pada "bagi-bagi" uang. Tidak punya pondasi yang kuat dalam mengambil keputusan, karena ia selalu merasa aman di sekeliling centeng2 bayaran.
Sedangkan Ahok ?
Ia sudah bukan lagi anak macan sekarang. Proses tawurannya di lapangan menjadikan ia seekor macan. Apa ia tidak punya bekingan ? Jangan salah. Ahok berani tawuran dan keluar dari Gerindra karena ia punya orang2 kuat di belakang layar. Jadi kalau masalah kuat2an uang, Ahok bukan lawan enteng. Ini yang mereka takutkan.
Ibarat di ring tinju, ketika Ahok masuk ring, badannya sudah terlihat kekar dengan luka-luka parut di wajah hasil perkelahian dan penonton gemuruh berteriak2 namanya.
Sedangkan Sandiaga Uno masuk ring dengan dandanan full, warnanya matching pink dari atas sampai bawah, dengan celana tinju berenda emas dan ia berlari2 gemulai keliling ring sambil dadah2 dan senyum aduhai. Alamak... Kalah pun Donald Trump.
Ridwan Kamil tidak hadir dalam penjaringan, mungkin karena ia paham posisi dan itu memang keputusan smart. Ridwan Kamil paham bahwa dalam dunia tinju pun ada kelas-kelasnya, sedangkan bandung masih di kelas bantam.
Ah, sambil minum kopi senang juga melihat pemanasan2 menjelang pertandingan. Baca tulisan sendiri saya jadi kerasa pengen olahraga, push up sambil split kaki mengangkang... Sandiaga Uno pasti gak bisa. Anak mama....
Referensi: dennysiregar.com

Tidak ada komentar:
Write komentar

Interested for our works and services?
Get more of our update !