Dana sebesar US$ 8 juta (sekitar Rp 108 miliar) di kucurkan oleh sebuah badan PBB, United Nations Development Programme (UNDP) yang menjalin kemitraan regional dengan Kedutaan Swedia di Bangkok, Thailand dan USAID.
Dana tersebut di gunakan untuk mendukung komunitas lesbian,gay,biseksual,transgender dan intersek (LGBTI).dengan fokus ke empat negara: Indonesia, China, Filipina dan Thailand.
"Inisiatif ini dimaksudkan untuk memajukan kesejahteraan komunitas lesbian, gay, biseksual, transgender dan interseks (LGBTI), dan mengurangi ketimpangan dan marginalisasi atas dasar orientasi seksual dan identitas gender (SOGI)," demikian disampaikan UNDP di situs resminya, Jumat (12/2/2016).
Disebutkan UNDP, inisiatif ini merupakan kolaborasi dengan masyarakat sipil, yang melibatkan institusi-institusi nasional dan regional untuk memajukan hukum dan kebijakan protektif, serta memberdayakan masyarakat sipil.
Dalam keterangan di situsnya, UNDP menyebutkan bahwa proyek ini dimulai pada Desember 2014 hingga September 2017 mendatang.
UNDP pun merinci beberapa tujuan dari proyek kemitraan regional ini. Salah satunya adalah mendukung kaum LGBTI untuk mengetahui hak-hak mereka dan mendapatkan akses ke pengadilan guna melaporkan pelanggaran-pelanggaran HAM.
Hasil-hasil yang ingin dicapai dari proyek ini, salah satunya adalah meningkatnya kemampuan organisasi-organisasi LGBTI untuk secara efektif memobilisasi, menyokong dan berkontribusi dalam dialog-dialog kebijakan dan aktivitas pemberdayaan komunitas.
sumber referensi berita : detiknews
Sungguh dana yang besar, kenapa tidak di pergunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat dan positif.Masih banyak masalah-masalah sosial di dunia ini yang lebih penting dari pada mendukung penyakit LGBTI.
Asss sudahlah, mungkin benar kiamat sudah dekat.
Tidak ada komentar:
Write komentar