Sebelum Ahok menjadi gubernur,Banjir seperti tidak mau diatur
Kali ciliwung meluap,Pertanda warga harus siap-siap
Selamatkan harta benda bahkan nyawa
Agar tidak digulung air yang menggunung
Gubernur dan jajarannya hanya bisa pasrah
ketika air memasuki rumah bahkan sekolah
Banjirnya tidak pandang bulu,karena tujuannya hanya satu
Menenggelamkan Kota Jakarta hingga tinggal cerita
Banjir adalah musibah ,bukan berarti tidak bisa dicegah
Hanya saja Gubernur sebelumnya tidak mau berusaha
Banjir dibiarkan datang untuk tujuan menghasilkan uang
Maka dibuatlah anggaran untuk penanggulangan
Anggaran dikucurkan merekapun terlihat senang
Banjir dijadikan teman,pura-pura dibereskan
Proyek penanggulangan memang dijalankan
Tetapi mereka bekerja asal-asalan
Yang penting warga sudah melihat
Bahwa mereka benar bekerja untuk rakyat
Perkara banjirnya datang lagi,itu urusan nanti
Yang penting sekarang uang anggaran sudah ditangan
Lebih baik dibagi-bagikan untuk kelompok dan teman
Disisihkan sedikit saja untuk mengatasi banjirnya
Supaya banjir datang lagi dikemudian hari
Terimakasih banjir,kamu memang teman yang menyenangkan
Anggaranmu cukup besar,sayang kalau sampai terlewatkan
Datanglah kembali tahun depan
Agar anggarannya bisa kami persiapkan untuk bancakan
Sekarang beda cerita,setelah ahok memimpin jakarta
Banjir dikutuk dan diomeli dengan gagah berani
Ditantang untuk datang,tetapi banjirnya sungkan
Dia seperti mengerti dan malu
Tidak mau datang lagi untuk menggangu
Karena Banjirnya sadar sudah diperhatikan
Dibuatkan saluran yang baik dan benar
Agar berjalan lancar tidak lagi nyasar
Banjirnya sekarang sudah tobat,katanya pindah ke jawa barat
Dia bilang disana lebih bermartabat
karena gubernurnya santun dan bersahabat
Ketika dia datang,diterima dengan baik bahkan di doakan
Tak peduli warganya tenggelam dan mati
Yang penting sudah berdoa dengan khusyuk dan hati-hati
Katanya dia betah tinggal disana,karena ketemu kawan lama
Yaitu sampah yang berserakan di sungai
Dibiarkan gubernurnya,menumpuk dengan bau yang busuk
Katanya cukup dengan fatwa
Sampah itu akan hilang dengan sendirinya
Banjirnya pun tertawa,Ia datang membawa teman-temannya
Merendam beberapa desa,untuk mengingatkan gubernurnya
Bahwa dia juga ingin diperhatikan tidak cukup hanya didoakan
Dia ingin dibuatkan saluran,seperti apa yang telah Ahok lakukan
Tetapi memang dasar gubenurnya yang tidak punya akal
Karena kebanyakan makan sosis bareng wakilnya yang terkenal
Ya sudahlah banjir,baik-baik kamu disana
Jangan datang lagi kejakarta
Karena disini ada Ahok yang berani
Mempertaruhkan nyawanya untuk kami
Jangan sampai kamu nanti dibuat malu
Di pakaikan seragam KPK
Seperti mereka yang sedang ditangkap untuk dipenjara
Titip salam ya,buat gubernur dan wakilnya disana
Bilangin,jangan kebanyakan berdoa
Tanpa aksi nyata untuk bekerja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Write komentar