Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon membantah telah meminta fasilitas ke Konsulat Jenderal RI (KJRI) New York untuk putrinya, Shafa Sabila, yang tengah mengikuti sebuah kegiatan di New York.
Ia menjelaskan, puterinya memang pergi ke Amerika Serikat untuk mengikuti kegiatan Stagedoor Manor Camp di Loch Sheldrake.
Namun, Fadli menegaskan, ia tak pernah mengajukan permintaan fasilitas dan pendampingan untuk putrinya.
"Saya harus tegaskan begini, saya tidak pernah meminta fasilitas secara lisan maupun tertulis ke Kesekjenan (DPR), tidak pernah melihat fisik surat untuk meminta fasilitas negara," ujar Fadli, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/6/2016).
Fadli mengatakan, ia hanya menyampaikan laporan ke KJRI New York bahwa anaknya sedang mengikuti kegiatan di Amerika Serikat sejak 12 Juni hingga 12 Juli 2016.
Informasi itu disampaikan melalui staf pribadinya.
Menurut Fadli, laporan itu dilakukan sesuai imbauan dari Kementerian Luar Negeri.
"Setiap WNI yang pergi ke luar negeri kan harus melapor ke KJRI atau KBRI kan," kata dia.
Ia mengakui, ada kekhawatiran jika puterinya bepergian sendiri di Negeri Paman Sam itu. Namun, ia menegaskan, laporan yang disampaikannya tidak terkait dengan permintaan fasilitas.
"Apalagi banyak kejadian di AS, penembakan dan lainnya," kata dia.
Terkait meminta bantuan penjemputan dari bandara ke lokasi camp yang waktu tempuhnya sekitar dua jam dari New York, menurut Fadli, merupakan inisiatif stafnya.
"Terkait penjemputan, ini ternyata inisiatif staf saya untuk memastikan tak ada masalah terkait imigrasi dan menjamin keselamatan anak saya dari bandara ke tempat tinggal di rumah kawan orang Indonesia. Tidak ada fasilitas lain, cuma itu," kata dia.
Sebelumnya beredar surat faksimili permintaan fasilitas dan pendampingan oleh Fadli Zon bagi anaknya, Shafa Sabila, kepada KJRI New York. sumber: kompas.com
Kalau semua pejabat negara bermental seperti kang padeli jon,tidak kebayang bagaimana nasib bangsa ini.Sudah ada bukti nyata masih saja mencari kambing hitam.Kasihan orang-orang yang bekerja menjadi staf kang padeli jon.Harus selalu siap-siap berubah menjadi kambing ketika bosnya mencoba cari kambing.
Dari kejadian ini,kita bisa melihat, bahwa kang padeli adalah sosok orang yang pinter,gemi dan irit melebihi pakar ekonomi.Kang padeli sepertinya lebih memilih mengamankan uangnya dari pada mengeluarkan uang pribadi untuk mengamankan puterinya.Kadang kang padeli juga terinspirasi dari pepatah "Kalau ada yang gratis kenapa mesti bayar" "kalau ada yang memfasilitasi kenapa tidak digunakan" Itulah kang padeli dengan segala kesederhanaannya karena saking geminya sehingga tidak mau keluar uang pribadi untuk kepentingan pribadi.
Lho,bukannya kang padeli sudah mengganti biaya yang dikeluarkan KBRI ??? Iya sudah diganti karena malu ketahuan,coba kalau tidak ketahuan.Pasti kang padeli senyam-senyum dan mengulangi kembali kenikmatan tersebut,seperti layaknya anak kecil yang kecanduan es krim.Terimakasih kang padeli,telah mengajarkan kami bagaimana caranya untuk mengamankan uang,bagaimana caranya untuk mendapatkan fasilitas negara.Tapi mohon maaf sebelumnya,kami tidak akan mengikuti cara2 kang padeli untuk mendapatkan itu semua,karena kami merasa masih punya MUKA.

Tidak ada komentar:
Write komentar