Artikel Pilihan

Cari Blog Ini

Napi Kabur Menggunakan Kerudung Dibantu Istrinya

Napi Kabur Menggunakan Kerudung Dibantu Istrinya

Aparat kepolisian hingga saat ini masih memburu pelaku pembunuhan bocah AAP (12), Anwar bin Kiman (26), yang kabur dari Rumah Tahanan Salemba, Sabtu (9/7). Atas hal tersebut, kepolisian menetapkan istri Anwar, yakni Ade Irma, sebagai tersangka.

"Istrinya sudah kita tetapkan sebagai tersangka, karena Anwar kabur dengan dibantu oleh istrinya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono di Polda Metro Jaya, Senin (11/7).

Menurut Awi, penetapan tersangka pada istrinya dikarenakan membantu pelarian tersangka dengan membawakan kerudung dan pakaian gamis. Sehingga, Anwar dengan mudah keluar dari rutan dengan menyamar sebagai wanita dari pakaian yang diberikan sang istri.

"Saat kabur itu, Anwar keluar bersamaan dengan istrinya, dan mereka baru berpisah ketika di Tanah Abang," ujar Awi.

Menurut Awi, saat ini pihak kepolisian siap memberikan bantuan kepada lapas. Pihaknya akan terus melakukan pencarian hingga sang buronan kembali ke jeruji besi.

"Ya, kita bantu melakukan pencarian, pokoknya kita telusuri jejak mereka," katanya.

Dengan demikian, sang istri juga terancam mendekam di hotel prodeo, dan dijerat pasal 223 KUHP tentang membantu kaburnya tahanan juncto pasal 55 dan 56 KUHP tentang melakukan tindak pidana.

"Istrinya diancam hukuman pidana maksimal dua tahun delapan bulan," pungkasnya.

Baca Juga : Penghina Jokowi Yang dulu dibela Fadli Zonk kembali ditangkap
Sedangkan kepala Rutan Salemba, Satrio Waluyo mengakui bahwa pihaknya lalai atas kejadian itu.

Anwar kabur dengan menggunakan kerudung agar dapat menyamar sebagai wanita dan kabur melalui pintu depan. Menurut Satrio, pada Lebaran hari kedua itu, memang banyak pengunjung. Membludaknya para pengunjung tersebut dimanfaatkan oleh Anwar untuk kabur dengan menggunakan jilbab.

"Kejadiannya sore, saat itu tenaga kita sudah terkuras semua karena dari pagi, kita lengah juga karena banyaknya pengunjung hari itu," ungkap Satrio saat dikonfirmasi, Senin (11/7).

Dia mengungkapkan, ketika kejadian pengunjung rutan tercatat mencapai 3.800 orang. Sedangkan, jumlah petugas hanya mencapai 70 orang. "Terus terang kita juga memiliki keterbatasan," jelasnya.

Anwar diketahui kabur sekitar pukul 15.30 WIB. Dia memanfaatkan lemahnya tenaga para petugas akibat pengunjung begitu membludak.

Kaburnya Anwar dari rutan Salemba membuat pukulan berat bagi Satrio sebagai kepala rutan Salemba.

"Apa boleh buat, kejadian itu pukulan berat buat saya dan pekerjaan rumah buat saya. Upaya kami menangkap kembali Anwar, dia masih kita kejar di daerah Jawa Barat," tutupnya.
(merdeka.com)

Tidak ada komentar:
Write komentar

Interested for our works and services?
Get more of our update !