Artikel Pilihan

Cari Blog Ini

MUSLIM RAHBANI, MUSLIM HAYAWANI, MUSLIM RABBANI (Kiriman Pengunjung)

Tulisan Pengunjung(Label) Agama (Penulis) Tulus Wibisono

MUSLIM RAHBANI, MUSLIM HAYAWANI, MUSLIM RABBANI

"Surga & neraka adalah akibat dari pilihan perilaku kita, sebagai akibat dari kualitas hubungan manusia terhadap Allah, bukan tujuan utama".
Allah ber-kali-kali mengiming-imingi 'Surga': sungai susu, bidadari, kebon hijau & hidangan2. Tuhan sengaja menciptakan iming2 demikian, bahwa arti kehidupan antara lain adalah kesanggupan utk menaklukkan segala iming2. Seolah-olah iming2 surga itu suatu kesengajaan agar manusia melakukan 'ketergantungan' atasnya, kemudian mencari, merindukan & mengejar sesuatu yg lebih hakiki, sejati, serta kebahagian yg se-bahagia2nya. Karena hakekatnya surga itu nilai, surga itu kualitas.
Ada 3 level kemusliman yg dijalankan manusia dlm memperlakukan agama. Terserah pd kita akan memilih yg mana, dan Allah memberi peluang bagi ketiganya: Ada "Muslim Birokratis", ada "Muslim Kapitalis", dan ada "Muslim".
Yang pertama, dlm khasanah tasawuf, disebut "Muslim Rahbani": manusia yg melakukan peribadatan karena peraturan & rasa takut (berbeda dg takwa). Disebut "birokratis" krn motivasi ibadahnya mirip dg psikologi pegawai yg berorientasi pd presensi (kehadiran) - sekedar menggugurkan kewajiban.
Yang kedua disebut "Muslim Hayawani". Ibadah diposisikan sebagai 'kapital' (modal). Ia melakukah sholat, puasa, dst, agar memperoleh laba yg bernama pahala. Acuannya adalah untung- rugi. Surga adalah keuntungan, neraka adalah kerugian. Kalau tdk beribadah berarti merintis kebangkrutan. Jadi seluruh perilaku ibadahnya terkait dg kepentingan utk tdk "defisit akhirat".
Yang ketiga disebut "Muslim Rabbani". Orang melakukan ibadah tdk dg tujuan apapun kecuali utk perjumpaan dg Allah (Liqa' Rabb). Perjumpaan agung & indah dg Sang Maha Penyantun yg mencukupi segala kehidupan manusia. Yang terakhir ini sering dilupakan & diabaikan muslimin, oleh fatwa2 ulama, para ustadz maupun oleh kurikulum persekolahan islam.
Model paling popular muslim Rabbani ini salah satunya adalah Penyair Rabiah Al-Adawiyah. Dia menangis–"Kalau ibadahku ini aku lakukan utk mengharap surga-Mu, ya Rabbi, campakkanlah aku ke dlm api ganas-MU. Kalau ibadahku ini aku lakukan krn takut kpd neraka-Mu, ya Rabbi, tutuplah pintu surga bagiku….."
Begitu mendalamnya ungkapan sang pencinta, sebagai ekpresi kecintaannya kpd Sang Pemilik Cinta. Tentunya kita pun mengidam-idamkan surga krn memang menggiurkan. Namun bukan krn keterpesonaan kpd surga kita mencintai-Nya. Bukan krn pamrih masuk surga kita mengabdi kepada-Nya. "Surga & neraka adalah akibat dr pilihan perilaku kita, sebagai akibat dr kualitas hubungan manusia thd Allah, bukan tujuan utama".
Sudah seharusnya kita sangat percaya, yakin & merasa nikmat kpd Tuhan. Bukan kita sangat percaya, yakin merasa nikmat kpd surga. Tuhan berakibat surga, bukan surga berakibat Tuhan. Tuhan mencintai hamba-Nya yg mencintai-Nya maka ditempatkan si hamba itu di surga. Tidak ada peristiwa hamba Tuhan mencintai surga maka surga menempatkannya di Tuhan.
Betapa irinya aku melihat sahabat2ku, mereka semua beribadah semata karena kecintaanya kpd Allah, Bukan krn mencari surga. Mereka sadar kalau hanya cari surga, belum tentu dapat surga, tapi sudah pasti kehilangan Allah.
Untuk melihat Tulisan yang lainnya Dari Tulus Wibisono silahkan Kunjungi FB Tulus Wibisono



 

Tidak ada komentar:
Write komentar

Interested for our works and services?
Get more of our update !