Pak Ahok adalah cermin pemimpin yang tidak butuh jabatan,ini terlihat jelas dari cara beliau memimpin DKI jakarta selama ini.Sepak terjangnya yang di luar kebiasaan pemimpin2 jakarta sebelumnya mendapat banyak simpati dari rakyat,tidak hanya di jakarta bahkan seluruh rakyat Indonesia.Lawan2 politik beliau dibuat kerepotan dalam menghadapi pertarungan untuk menduduki kursi DKI 1.Ada bapak yang tega mengorbankan kebahagiaan anaknya,demi sebuah gengsi dan kekuasaan.hal tersebut seakan mengingatkan kepada kita semua tentang kisah cinta Siti Nurbaya.Ada juga sosok yang kita anggap selama ini baik dan sempat menjabat sebagai menteri di kabinet kerja,tiba2 namanya sekarang muncul untuk bertanding melawan Ahok setelah diusung dua partai yang dulu waktu pilpres bersebrangan dengannya.Ini mengingatkan kita semua bahwa jangan pernah percaya kepada omongan dan fisik.Tetapi percayalah kepada perilaku dan perbuatannya.
Disamping kesibukan saya sebagai profesianal muda(ha.ha.ha aq jadi malu) saya tidak mau ketinggalan perkembangan politik dinegeri ini.Di tengah2 kesibukan saya mengaduk pasir dan semen,naik tangga dan bahkan sampai naik genteng,Prinsipnya dalam setiap pekerjaan yang saya lakukan,saya selalu berusaha belajar dari pribadi pak Ahok.mengambil sisi positif dari sosok Pak Ahok untuk kemudian saya implementasikan dalam pekerjaan saya supaya mendapat hasil yang terbaik dan kemudian ownerpun puas.
Kembali ke Pak Ahok,Saya ingin mencoba mengingatkan kembali saudara2 saya sekalian rakyat Indonesia dan jakarta khususnya dengan cara sederhana.Ibarat Tukang project,Pak Ahok ini adalah tukang profesional (maaf ini saya menggunakan bahasa tukang sesuai profesi saya).Beliau tidak butuh pujian dan sanjungan,beliau hanya fokus pada pekerjaannya supaya owner gembira dan puas.Dan kita sebagai rakyat adalah ownernya.
Tukang profesianal tidak pernah menyalahkan apalagi mencari kesalahan terhadap tukang yang lainnya atau bahkan menyalahkan dinding yang bergelombang ketika melihat keramik yg baru dia pasang ikut bergelombang juga.Tetapi apabila ia disalahkan dia tidak pernah sakit hati,kalaupun ada sakit hati ia tumpahkan sakit itu dengan cara mencari solusi untuk memperbaiki pekerjaannya.danTukang profesional selalu bekerja menggunakan akal.pertama tama dia pelajari dulu lapangan,kemudian kuasai keadaan (dalam arti beradaptasi dan menyinkronkan) setelah itu baru pelaksanaan (eksekusi). Jadi tukang profesional itu tidak pernah banyak bicara.berbicara hanya jika diperlukan saja.Karena dari hasil pekerjaannya lah yang berbicara kemudian mengangkat dan mengantarkan dirinya kepada puncak kemenangan.bukan omongannya,karena sekarang orang lebih percaya terhadap bukti bukan janji politisi.
Tukang profesianal tidak pernah menyalahkan apalagi mencari kesalahan terhadap tukang yang lainnya atau bahkan menyalahkan dinding yang bergelombang ketika melihat keramik yg baru dia pasang ikut bergelombang juga.Tetapi apabila ia disalahkan dia tidak pernah sakit hati,kalaupun ada sakit hati ia tumpahkan sakit itu dengan cara mencari solusi untuk memperbaiki pekerjaannya.danTukang profesional selalu bekerja menggunakan akal.pertama tama dia pelajari dulu lapangan,kemudian kuasai keadaan (dalam arti beradaptasi dan menyinkronkan) setelah itu baru pelaksanaan (eksekusi). Jadi tukang profesional itu tidak pernah banyak bicara.berbicara hanya jika diperlukan saja.Karena dari hasil pekerjaannya lah yang berbicara kemudian mengangkat dan mengantarkan dirinya kepada puncak kemenangan.bukan omongannya,karena sekarang orang lebih percaya terhadap bukti bukan janji politisi.
Jadi kita sekarang tau,bahwa Ahok tidak butuh kemenangan,karena beliau sudah menang sebelum pesta digelar,beliau sudah menang jauh sebelum AD pindah kebekasi,menang sebelum lulung kehilangan tanah abang,dan menang sebelum nenek lampir bangun dari tidur untuk berkicau di sangkarnya.
Maka dari itu kemudian lihatlah dan belajarlah dari hal2 sederhana di dalam kegiatan dan kehidupan ini,kemudian tunjukkan hasil yang memuaskan pasti kemenangan akan datang menghampiri.Dan tanpa kita minta orang akan mencari dan berebut membutuhkan keahlian kita.
Ahok tidak butuh kemenangan,rakyatlah yang butuh kemenangan.oleh karena itu jangan sampai nanti kita salah memilih.Sampai jumpa dan bertemu kembali di bilik pencoblosan nanti.
Team Tujuh
Baca Juga : Lawan-lawan Ahok

Tidak ada komentar:
Write komentar