Muara Karta, seorang anggota tim pendampingan hukum dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz, menyampaikan keterangan yang mengejutkan, terkait gelombang demo anti Ahok yang terjadi beberapa waktu lalu di Jakarta.
Menurutnya, ada dugaan aliran dana sebesar Rp 10 miliar untuk memobilisasi masa yang dimotori oleh Front Pembela Islam (FPI), ketika melakukan demo tersebut.
Adapun yang memicu turunnya puluhan ribu masa dari berbagai ormas islam, adalah komentar Ahok tentang surat Al Maidah ayat 51, ketika ia mengunjungi Kepulauan Seribu.
Seperti diketahui, demo besar-besaran bukan hanya berlangsung di Jakarta, melainkan terjadi juga di beberapa kota seperti Bandung, Padang, Jambi dan Makasar.
Menurut Muara Karta, ormas yang mengerahkan masa untuk demo kini mempersoalkan tidak ratanya pembagian uang yang diterima.
“Beberapa aliansi melaporkan tidak meratanya pembagian dana. Mereka mengaku hanya menerima Rp 500 juta,” demikian Karta di Jakarta, Selasa (25/10).
Muara Karta bahkan menegaskan bahwa demo yang terjadi tidak hanya menyasar Ahok, tetapi ada indikasi untuk menjatuhkna Presiden Jokowi.
Atas temuan tersebut, Karta mensinyalir aksi unjuk rasa yang makin marak akhir-akhir ini bukan semata-mata untuk menjegal Ahok.
“Saya melihat sasaran utamanya menjatuhkan Presiden Jokowi. Kalau hanya menjegal Ahok sepertinya terlalu kecil,” tegas Karta.
Adapun menurut selentingan yang beredar, sebuah ormas islam menerima kucuran dana sebesar Rp 10 miliar dari seorang mantan petinggi. Dalam rumor yang belum terkonfirmasi tersebut, oknum yang mengucurkan dana tersebut ingin Ahok tumbang di Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti.
Bahkan, isu terakhir yang berkembang adalah demo lebih besar akan digelar pada Jumat (4/11) mendatang, dengan tujuan menduduki Balai Kota Jakarta dan kantor Bareskrim Polri di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat.
Secara terpisah, perwakilan Front Pembela Islam (FPI) membantah keras, rumor yang berkembang mengenai kucuran dana tersebut.
Habib Novel Bamukmin menegaskan semua anggaran yang dipakai oleh FPI dalam demo tersebut, merupakan murni swadaya anggota ormas dan bukan pemberian seseorang.
“Bohong itu kalau kami terima dana miliaran buat demo Ahok. Demo kami murni untuk membela agama dan aqidah. Kalau ada yang nyumbang paling air minum,” kata Novel , seperti dilansir dari laman Teropong Senayan, Selasa (25/10). Sumber: (rayapos)
BACA JUGA : FPI mengancam kembali,begini katanyaJangan biarkan FPI besar kepala

Tidak ada komentar:
Write komentar