Artikel Pilihan

Cari Blog Ini

IBAS MARKETING PEMULA

ibas marketing pemula

Mas ibas sehat???
Saya sebagai masyarakat tentu senang melihat semangat partai demokrat bisa mengusung calon sendiri dari hasil koalisi cikeas,(Agus+Silviana).Ini menunjukkan bahwa partai demokrat masih punya stok amunisi setelah banyak kehilangan amunisi yang di amankan KPK.
Setelah cagub dan cawagub tersebut syah didaftarkan ke KPU tentu perjuangan tidak sampai disitu.Team pemenangan dalam koalisi tersebut harus berjuang membuat strategi supaya calon yg diusung menang.Dengan mengusung program2 berbobot dan berkelas kemudian dilempar kepublik agar masyarakat tau,bahwa pasangan tersebut mempunyai nilai jual yang tinggi (banyak meraup suara).Pastinya Mas Ibas lebih taulah dari pada saya.
Tapi melihat cara yang digunakan mas Ibas untuk jualan ini kok sepertinya tidak berbobot dan berkelas ya? Tidak jauh beda dengan tukang obat kampung jaman dulu.Malah masih mending tukang obat kampung,penonton sambil disuguhi layar tancap di tengah lapangan (saya jadi ingat masa kecil di kampung).
Saran saya kalau mau jualan,belajarlah kepada produsen rokok.Mereka beriklan malah seperti tidak menjual rokok.Mereka membuat kalimat2 motivasi unik,Membuat adegan petualangan yang memacu andrenalin,Bahkan mereka malah berani menganjurkan masyatakat untuk tidak merokok.Kenapa bisa begitu? Karena mereka tau masyarakat sudah tergantung kepada produk mereka,tanpa dianjurkan dan diajak masyarakat pasti membelinya.Dan Pak Ahok sebagai Cagub lawan koalisi anda sudah berada pada posisi seperti produk rokok itu.Masyarakat yang butuh Pak Ahok bukan sebaliknya.Kasih jempol dong buat pak Ahok.
Jadi cara beriklan mas ibas seperti ini sudah ketinggalan zaman,ini seperti iklan waktu TV di frekuensi UHF masih 2 biji.Seharusnya team anda bisa membuat program2 yang lebih unggul dari apa yang sudah dilakukan oleh Pak Ahok.Tapi sayang Pak Ahok sudah terlanjur menjadi rokok yang laris seperti djarum super atau gudang garam.Dan calon anda seperti rokok sriwedari yang hanya laku dikampung,sebungkus harganya kalau ndak salah Rp.5000.Itupun yang beli terpaksa kalau gapunya duit pakai kasbon pula.hadewhhhhh...
"Yah rokokku habis,kemarin ada rokok ga ada korek,sekarang ada korek ga ada rokok."
"Mas ibas ada aqua???"

Baca Juga : Dari buruh untuk buruh
                         Terimakasih Pak Jokowi
                          Profesor Gondal-Gandul


Tidak ada komentar:
Write komentar

Interested for our works and services?
Get more of our update !