Artikel Pilihan

Cari Blog Ini

Orang Jawa Sebelum Islam Datang Mereka Sudah Berislam

orang jawa sebelum islam datang

Aneh rasanya jika saat ini banyak sekali orang-orang yang malah gandrung dengan kebudayaan luar, Sebagai orang Indonesia dan jawa khususnya..saya terus terang merasa risih jika ada orang-orang jawa yang dalam kesehariannya suka berbicara dengan istilah istilah luar(arab).Seperti Ukhti,akhi,ikhwan,akhwan dan entah apalagi itu namanya..Teklah itu semua..Itu sama saja dengan merendahkan diri kita sendiri dihadapan dunia dan Tuhan.Seharusnya kita sebagai orang jawa,yang lahir dan besar ditanah jawa harus tetap menjaga budaya kita karena memang itu adalah ciri khas kita.Jangan sampai anak-anak kita nanti malah lupa asal usulnya hanya karena kita sekarang egois selalu menggunakan kebudayaan luar tadi.Bukankah kita punya panggilan panggilan indah sendiri seperti:Kangmas,mbakyu,pakde,paklek,bude,bulek,dimas,nimas,nyimas,kisanak dll.Coba kamu bandingkan dengan panggilan yang dari luar itu.lebih kaya mana dan lebih berkelas mana? Mikir cuk dancuk.Budaya orang jawa itu agung dan luhur.Mulai dari hal-hal kecil yang menyangkut kehidupan sehari hari.Contoh seperti bahasa untuk berbicara saja ada tingkatannya.

Bahasa jawa itu bahasa yang paling kaya,Ia dibagi menjadi beberapa tingkat:ada ngoko dan kromo ngoko dibagi menjadi dua:Ngoko kasar ngko alus.kromo juga dibagi menjadi dua:Kromo alus,kromo inggil.Ngoko kasar biasa digunakan untuk berbicara dengan teman akrab dalam pergaulan Ngoko alus biasa digunakan untuk berbicara dengan teman yang baru kenal atau saudara yang lebih tua Kromo alus digunakan untuk berbicara dengan orang tua kandung,orang-orang sepuh,pejabat-pejabat negara,guru,alim ulama, dan tokoh tokoh yang dijadikan panutan.Kromo inggil..hem ini yang sepertinya sudah mulai punah,pada masanya kromo inggil adalah bahasa keraton yang digunakan untuk berbicara kepada sang raja,ratu dan pejabat pejabat kraton.Bayangkan,,dari sisi bahasa untuk berbicara saja orang jawa sudah membaginya menjadi beberapa bagian sebagai wujud bahwa etika berbicara harus diatur bukan hanya sekedar sopan.

Di Islam ada adab dalam berbicara yaitu tidak baik berbicara kotor atau tidak sopan kepada siapapun.Contoh berbicara kasar menghina,menghujat,mencaci maki.Islam mengatakan itu adalah hal hal yang tidak sopan dalam adab berbicara dan ganjarannya dosa.Jauh sebelum Islam datang dan menyatakan bahwa itu semua adalah tidak baik atau tidak sopan,ternyata orang jawa sudah menerapkan adab berbicaranya tersebut bahkan megelompokkannya menjadi beberapa tingkat. Kalau mau menghina,menghujat,mencaci maki silahkan anda gunakan bahasa ngoko kasar seperti: Taek,asu,dancuk.Ngoko kasar adalah bahasa paling dasar dari bahasa jawa.Setingkat diatasnya ada ngoko alus seperti:Sampaian,mboten,injih, Setingkat Diatas kedua itu sudah termasuk kategori orang-orang sepuh,alim ulama,dan orang-orang yang mungkin bisa dibilang kelompok orang yang sudah selesai dengan dirinya.Adanya adab berbicara yang sudah ditata dan diatur sedemikian rupa oleh nenek moyang kita bukankah itu membuktikan betapa cerdas dan mulianya akhlak leluhur kita dahulu kala.Mereka bisa menerapkan dan mengelompokan karakter,kesopanan,akhlak dan kecerdasan orang hanya dari cara berbahasanya.Dan bukankah islam itu tujuannya menata akhlak.Jadi sebelum islam itu datang..leluhur kita sudah berakhlak dimulai dari yang paling kecil ini yaitu menata adab ketika berbicara.

Tapi sayang,semenjak datangnya paham-paham sontoloyo yang mengatasnamakan agama pelan pelan adab dalam berbicara ini mulai tergerus.Orang tidak bisa membedakan lagi mana yang beradab mana yang biadab, hanya karena yang berbicara biadab mengenakan surban segede gaban,mengenakan kerudung komplit dengan simbol simbol agamanya.Teriak kafir,bunuh,penggal,bakar seperti menjadi lumrah.Dalam budaya jawa menyangkut adab berbicara,sudah jelas menerangkan:Ketika kamu sudah menjadi panutan,,jika berbicara seharusnya menggunakan level 3,kelas kromo alus.Bukan malah jatuh dikelas paling dasar (ngoko kasar).Lalu apa bedanya kamu dengan saya..taeklah kamu.

Inti dari tulisan ini bukan bermaksud untuk mengkotak kotakkan atau mengkelompokkan budaya Indonesia yang sangat beragam ini. Saya hanya ingin mengajak,mari kita cintai budaya kita masing-masing sesuai suku dan bahasa yang sudah melebur menjadi satu dalam kebhinekaan ini ditanah air tercinta negara kesatuan republik Indonesia. Jangan sampai kita malah meencintai dan mengagung agungkan budaya luar yang miskin dan tidak beradab itu.Kita tidak bisa memilih mau menjadi orang mana,sebelum diciptakan Tuhan.Tetapi kita bisa meminta kepada Tuhan untuk ditanamkan rasa cinta dan syukur terhadap jati diri kita setelah diciptakan.Semoga dengan ini "Jangan ada lagi yang membangkang kehendak Tuhan,dengan Ingin berubah menjadi onta padahal ia diciptakan sebagai garuda" Salam NKRI..Merdeka!!!!

Rembang
Seloso Wage 22-8-2017
Kang Darko

Baca Juga:
Misteri Orang Jawa Vs Yahudi
12 Prinsip Hidup Orang Jawa
Penyebab Runtuhnya Majapahit
Bahasa Jawa Paling Kaya



Tidak ada komentar:
Write komentar

Interested for our works and services?
Get more of our update !