KETIKA MIMPI BASAHMU MENGERING..
"Saya sudah mencoba usaha sendiri bang, tapi dalam waktu tiga bulan ini rasanya kok pendapatannya tidak memadai. Hanya capeknya saja yang saya dapat. Saya tutup usahanya dan sekarang sedang berfikir usaha lain. Menurut abang, kira2 usaha apa yang cocok ?"
Tiga bulan ? Damn, entah saya mau menangis atau ketawa.
Membesarkan usaha yang mulai dari nol itu butuh waktu bertahun-tahun, bahkan hanya supaya impas saja antara pengeluaran dan pendapatan.
Itu seperti memelihara anak kecil, yang kita beri susu, kita ceboki ketika dia pup, kita gendong kemana2, karena dia masih belum mampu berdiri sendiri. Bayangkan anak kita usia tiga bulan kita lepas ke dunia luar, bisa habis di gerogoti tikus.
"Jadi saya harus teruskan usaha itu ? Tapi saya merasa sia2 karena pendapatannya sangat kurang..."
Kalau pendapatan kurang disaat mulai usaha, itu sangat wajar. Produk belum dikenal, kita juga belum dikenal. Kalau belum dikenal, bagaimana kita bisa menjualnya dgn baik ? Orang kan butuh kepercayaan, apalagi kompetitor sejenis berjibun.
Disinilah dibutuhkan passion, sebuah hasrat yang tinggi. Kita menyenangi pekerjaannya, jiwa kita ada di dalamnya. Ketika kita menyenanginya, maka tidak ada yang namanya kata lelah. Yang ada kebanggaan, ketika ada peningkatan hasil dari waktu ke waktu.
Sama-lah seperti kita senang melihat anak yang kita pelihara sudah bs bicara, sudah bisa di ajak bermain. Rasa capek akan terbayar dan tumbuhlah harapan. Beda kalau kita tidak menyenangi pekerjaan dan berusaha hanya untuk mencari uang. Catat, uang itu hanya dampak dari apa yang kita kerjakan. Ciptakan pekerjaan kita sebagai "pekerjaan terbaik di dunia", setidaknya bagi diri kita.
Kan sama saja dengan anak, kita menganggapnya anak yang terbaik di dunia, meski hidungnya pesek, giginya runyam, kulitnya legam. Tapi dia kebanggaan kita, jiwa kita ada di dalamnya. Ia bagian dari diri kita. Sesuatu yang akan menjadi "karya" terbaik kita. Hal yang bisa dibanggakan kepada anak cucu kita, bukan karena materi yg dihasilkannya, tetapi karena perjuangan membesarkannya. Pahami itu dulu sebelum memulai membuat usaha.
"Jadi kira2 usaha apa yang cocok buat saya, bang ?"
Seharusnya pertanyaan itu balik ke diri sendiri, kita sukanya apa ? Akan sangat bagus ketika hobbi digabungkan dengan usaha. Atau misalnya, kita suka berdagang, maka apapun yg kita dagangkan adalah bagian dr kita bersenang-senang dengannya. Bukan malah menjadi beban seumur hidup karena "terpaksa" melakukan ini demi sesuap nasi. Kamu yg mengerti apa yang cocok bagimu, bukan saya, bukan orang lain. Kamu, ya kamu....
"Terus kapan saya mulai ?"
Nanti aja kalo kamu udah tua, udah bangkotan, udah ga punya daya lagi.. ( Gemes ). Ya sekarang laaa, sekarang waktunya. Setiap kamu undur, semakin jauh waktu keberhasilan-mu darinya. Kamu hanya sibuk berangan2, mimpi basah berkepanjangan. Waktu itu diputar ketika kamu mulai melangkah, bukan ketika kamu sibuk dengan rencana.
Kuhabiskan kopiku dan beranjak pergi.
"Lho, abang mau kemana ? Ini sapa yg bayar ? Tadi tahu isinya tiga bang.."
Aku menghilang di kegelapan. Temanku baru sadar bahwa aku adalah Batman, penguasa kegelapan...
sumber: Fb Denny Siregar

Tidak ada komentar:
Write komentar