![]() |
| Gay A Hidup |
oleh: Denny Siregar
GAY A HIDUP
Temanku awalnya normal.
Tetapi sejak dia masuk ke komunitas entertainment di Jakarta, banyak sekali perubahannya.
Dia sempat bercerita, bahwa pergaulan di Jakarta, khususnya di lingkungan entertainment, benar2 memabukkan. Setiap malam mereka kumpul dan mengunjungi diskotik2. Dan disetiap diskotik, ada komunitas baru lagi. Akhirnya saling kenalan dan - karena kenal - diskotik serasa menjadi rumah kedua.
Sialnya, di diskotik itu banyak orang terkenal di bidang entertainment dan juga mereka yang punya pengaruh. Ada kebanggaan tersendiri ngobrol ma mereka, terutama untuk dirinya yang membutuhkan jalan untuk masuk dunia entertainment.
Karena harapan besar itulah, temanku akhirnya harus ikut "arus" mereka.
Dia bercerita, selain obat2an, hubungan sesama jenis adalah bagian dari lifestyle. Dia bulak balik digoda dgn dipeluk, diciumi pipinya dan dalam keadaan terpengaruh obat2an, dia sungkan menolak dan menganggapnya sekedar candaan. Kami tertawa2 waktu itu karena menganggapnya aneh. Cerita dia menarik sekali. Sebuah sisi lain dalam kehidupan.
Entah bagaimana, satu saat saya ketemu dia lagi di sebuah mall elit di Jakarta. Dia benar2 berubah. Diapit oleh dua orang lelaki yang putih bersih dengan celana pendek, tanpa selembar bulu-pun, mereka berjalan dengan gaya yang agak kemayu.
Ketika mata kami beradu, dia tampak mengernyit kemudian membuang muka ke arah lain. Dia lalu mengajak kedua temannya menjauhi tempatku dan mereka berjalan dengan pantat megal megol seperti biji karambol.
Temanku dulunya normal. Ambisi besar-lah yang membuatnya terperangkap dan terhisap pasir kehidupan malam.
Ia tidak bisa menjadi secangkir kopi, yang tetap dinamakan kopi meski gulanya mendominasi.

Tidak ada komentar:
Write komentar