oleh: Denny Siregar
LAWAN BERAT AHOK
Perhatikan dengan baik, siapa dari calon pesaing Ahok yang sampai saat ini tidak terpancing panggung Kalijodo ?
Ya, Yusril. Yusril sama sekali tidak terpancing memanfaatkan Kalijodo sebagai senjatanya untuk menghantam Ahok.
Kenapa ?
Karena Yusril tahu bahwa Kalijodo itu seperti pisau bermata dua buat lawan Ahok. Mendukung warga Kalijodo berarti mendukung prostitusi, dan ini adalah bad news utk dirinya. Mendukung Ahok untuk masalah Kalijodo sama saja mendukung lawannya. Hal yang luput dari perhatian FPI dan terjebak di dalamnya.
Yusril lebih baik diam dan menunggu. Ia akan masuk ke panggung Kalijodo ketika masalah penggusuran itu masuk ke ranah hukum, misalnya ada tuntutan hukum dari warga Kalijodo ke pemprov DKI. Baru disanalah Yusril memainkan perannya, head to head dengan Ahok seperti yang ia lakukan dengan Bu Susi.
Secara jujur, bisa dibilang sampai saat ini masih Yusril-lah lawan yang agak sepadan dengan Ahok. Ia memahami medan perangnya, ia paham keahliannya dan tahu saat yang tepat menggunakannya. Ia bukan model Cherry Belle fans yang euphoria saat ada pertunjukan. Ia mengamati celah2 yang bisa dimasuki. "Sabar, pertarungan masih panjang.." Begitu mungkin yang ada dalam pikirannya.
Sebenarnya menarik ketika partai2 yang tidak suka dengan Ahok merapat ke Yusril, terutama partai2 yang beragenda "Islam" seperti PKS dan PPP. Gerindra ga usah dukung Sandiaga Uno, gada artinya. Ganteng ma kaya doang, ga cukup modal untuk menang. Golkar ngapain ngurus Tantowi Yahya, suruh dia nyanyi country aja.
Jika akhirnya partai2 yang tidak simpati dengan Ahok merapat ke Yusril, bisa jadi ini akan menjadi Pilpres 2014 jilid 2, atau setidaknya Belitung sesi 2, dimana adik Ahok akhirnya kalah ma kakak Yusril. Perang klan dihidupkan lagi di DKI, pasti menarik.
Jika akhirnya partai2 yang tidak simpati dengan Ahok merapat ke Yusril, bisa jadi ini akan menjadi Pilpres 2014 jilid 2, atau setidaknya Belitung sesi 2, dimana adik Ahok akhirnya kalah ma kakak Yusril. Perang klan dihidupkan lagi di DKI, pasti menarik.
Cara melawan Ahok harus bersatu, adu 2 kekuatan, jangan tercerai berai. Kalau partai2 tidak bersatu, habislah di sapu Ahok.
Melawan Ahok harus lebih smart dari kancil melawan gajah. Jangan jadi kancil, itu dongeng lama. Jadilah beruang yang sama besarnya, maka pertarungan bisa seimbang. Kancil sekarang sudah tidak pinter lagi sejak sering mencuri ketimun. Dia sudah bisa dikejar dan tidak diberi ampun.
Biarkan Yusril bawa isu2 Islam, setidaknya pasarnya disana ada. Jakarta butuh tontonan menarik. Warga disini banyak yang lelah dan lapar, sampai banyak yang berdada bidang tapi tangannya melambai. Yusril kan om ganteng, pasti banyak dari mereka yang minta invite pin bb.
Semakin mendekati pilgub DKI, pertarungan semakin menarik. Kopi bisa habis bercangkir2. Pengamat politik tukang bisa kebanjiran orderan. Margarito Kamis bisa tiba2 Jumatan. Seru lah, pokoknya..
Meski begitu, saya masih percaya, Ahok tetap berada di atas angin. Asal jangan keseringan diatas ya koh, bisa kentut seharian...

Tidak ada komentar:
Write komentar