Revolusi Mental yang di gaungkan pakde Jokowi benar-benar dijalankan.Masih banyak dinegeri ini orang-orang yang tidak setuju dan belum paham mengenai apa itu Revolusi Mental.Entah apa karena mereka terlewat pintar sehingga menafsirkan Revolusi Mental yang berlebihan.Mereka menganggap Revolusi Mental itu adalah ajaran Komunis.Ketika mendengar kata Komunis pasti tidak lupa dengan kata PKI.Revolusi Mental,Komunis,PKI itu semua hanyalah sebuah kata dan kalimat atau gelar ciptaan manusia.Kadang manusia terlalu fokus serta sibuk terhadap kata dan kalimat ataupun gelar tanpa mau melihat outputnya (hasil positif yang diberikan).Berapa banyak orang yang terjebak dan tertipu dengan gelar??? gelar Profesor,ustad,kiyai,habib,pastur,pendeta serta gelar-gelar yang lainnya.
Mari sederhanakan dan rubah cara berfikir kita untuk melihat itu semua, yaitu dengan cara lihat OUTPUT nya.Jangan lihat nama dan gelarnya.Ketika output yang diberikan benar dan baik otomatis nama nya akan ikut baik,begitu sebaliknya.Jadi yang menjamin seseorang itu baik adalah output mentalnya bukan nama ataupun gelarnya.
Untuk menghasilkan output mental yang positif dan baik tentunya kita harus berani memulainya dari hal-hal kecil dan sederhana.Apa yang telah dilakukan Jokowi dengan berbelanja di kaki lima adalah bentuk dan contoh sederhana untuk membuka pikiran kita,"ini lho saya sudah mulai menjalankan revolusi mental" yaitu membuang mental gengsi.Jokowi memang orang yang unik,beliau selalu memberi perintah dan contoh dengan tindakan nyata.Tidak seperti pemimpin sebelumnya yang bisanya hanya mengeluh dan curhat karena menjaga gengsi,hingga tidak sadar kalau jajarannya banyak yang menipu dan nilep uang rakyat.Jokowi sudah lama membuang gengsi dalam kehidupannya,sehingga yang beliau jalankan adalah murni untuk tugas dan pekerjaan yang telah di amanahkan.Masih banyak pejabat dinegeri ini yang bekerja dengan selalu menjaga gengsi sehingga yang tercipta hanyalah pencitraannya saja.Apa yang telah dilakukan Jokowi tersebut adalah merupakan sebuah contoh sekaligus tamparan bagi sebagian orang yang selama ini menjaga dan mengagung agungkan sebuah kata gengsi.Kalau belanja di kaki lima malu,kalau belanja yang tidak bermerk malu,kalau belanja tidak diluar negeri malu.Mereka malu tidk diakui sebagai orang yang wah.Menjaga gengsi memerlukan dana dan biaya tidak sedikit.Ketika mereka sudah tidak ada biaya untuk menjaganya,maka kalau mereka pejabat,tentunya akan gelap mata mencari biaya dari mana saja yang penting gengsinya tetap jalan dan terpelihara.Jadi jangan heran kalau tercipta yang namanya KORUPTOR.
Jokowi adalah presiden,Beliau bisa saja duduk manis didalam mobil hanya untuk mendapatkan jeruk,gorengan dan ayam goreng.Beliau tinggal tunjuk ajudan maka semua akan disediakan.Tetapi tidak,Jokowi tau betul bahwa dirinya adalah manusia biasa seperti mereka.Beliau turun dan ingin bertatap muka langsung dengan rakyatnya,berinteraksi langsung tanpa ada jarak dan batas yang menghalangi.Beliau ingin mendengar langsung dan merasakan apa yang diinginkan rakyatnya,Karena Jokowi sadar dan mengenali jati diri nya.Dia sadar,bahwa apa yang sekarang disandangnya hanyalah sebuah amanah dan titipan untuk dijalankan dengan benar.Dan kelak akan dimintai pertanggung jawabannya.Jokowi mengenali Jati Dirinya melebihi dua sejoli yang dimabuk cinta.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Write komentar