Artikel Pilihan

Cari Blog Ini

Amplifier di Bekasi Lebih Berharga Daripada Nyawa

Di bekasi nyawa itu tidak ada harganya,orang orang lebih menghargai amplifier dari pada nyawa manusia.Mereka yg main hakim rame2 membakar manusia tanpa klarifikasi terlebih dahulu hanya karena melihat amplifier yg ditenteng keluar dari masjid setelah sholat,itu menandakan bahwa orang beragama sebenarnya belum bisa memberi jaminan untuk menjadikan ia sebagai manusia yg pengasih dan penyayang pada tempat semestinya.
Mereka lebih mengasihi dan menyayangi benda mati yg bernama amplifier dari pada makhluk hidup yg bernama manusia.
Cara cara yg digunakan untuk main hakim rame rame itulah wujud dari radikalisme yg sesungguhnya.Ada dua jenis rakidalisme yg tumbuh di indonesia.Pertama adalah radikalisme yg di usung melalui organisasi dan yg kedua adalah radikalisme bawaan,yg tersebar di dalam jiwa manusia tanpa organisasi.
Radikalisme yg ada di organisasi itu mudah terdeteksi dan mudah untuk di basmi.Sedangkan radikalisme bawaan itu tersembunyi,sulit di deteksi karena ia terbentuk secara spontan yg disebabkan dari banyak hal.Dan disinilah menurut saya sebenarnya guna orang beragama itu.Yaitu untuk menekan radikalisme bawaan supaya tidak tumbuh subur menguasai manusia itu sendiri.Ini sesuai dengan fungsi agama yg bertujuan untuk mengatur dan menata akhlak manusia.
Lalu apa guna mereka beragama kalau akhlaknya malah tertata mundur teratur jauh kebelakang melewati zaman jahiliyah.
Kita tidak perlu berkoar koar "akulah orang yg paling beragama" atau dengan pongah menunjukkan simbol2 agama yg kita anut..Cukup dengan menjaga akhlak supaya tidak bertindak diluar batas batas kemanusiaan,Dan bisa memberi manfaat kepada seluruh umat,saya rasa itulah sebenarnya orang yg beragama.


Tidak ada komentar:
Write komentar

Interested for our works and services?
Get more of our update !