Di dunia ini sepertinya tidak ada satupun rasa yg bisa mewakili untuk menterjemahkan rasanya dikhianati.
Jika pemberontak dengan terang terangan menyatakan perang dan perlawanan..Sehingga terdeteksi dan bisa di antisipasi..
Tetapi tidak untuk pengkhianat.Ia dekat bersamamu..Nafasnya pun menyatu..Dalam diamnya ia menyusun strategi,Dengan cintanya ia meracuni.Dan ketika engkau terlena..disitulah kisahmu akan di habisi di akhiri.Engkau baru sadar ketika sebuah belati di tancapkan dari belakangmu,menusuk pertahananmu,merobek robek kekuatanmu,Sehingga mematikan semangatmu..Saat engkau menoleh ke belakang ia sudah ada di seberang sana.
Ia tidak lagi sejalan denganmu,tidak lagi sepaham,tidak lagi seiman bahkan hanya untuk sekedar mendukungmu,menyemangatimu..Apa penyebabnya??? Hanya ia dan Tuhan yg tau.
Mungkin di seberang sana ia di janjikan sesuatu,mungkin ia lelah berada disini,mungkin ia tidak percaya lagi bahwa Tuhan itu maha kuasa..atau memang mungkin dia bukan manusia lagi..
Percayalah..pengkhianat itu akan terus menerus berkhianat dan selalu mencari korban korban baru demi melancarkan ambisinya,memuaskan nafsunya,dan menggapai impiannya tanpa mau merasakan kesusahan, penderitaan dan menjalani proses.
Waspadalah...

Tidak ada komentar:
Write komentar