Artikel Pilihan

Cari Blog Ini

Rika Melarang Rhoma Untuk Nyapres

rika melarang rhoma nyapres

Rhoma: "Ri kahhh.."
Rika: "Cukup Rhoma."

Jika dengar dialog tersebut kadang aku ngakak spontan.Ingatan membawaku kembali ke masa kecil.Di lapangan kecamatan kami bersama teman2 berbaur dengan warga lainnya menikmati layar tancap gratis,yg sengaja diputar tukang jualan obat bersama krunya.Itulah satu satunya hiburan yg selalu kami tunggu2 mengalahi bioskop 21 era kini.

Rhoma itu memang baik,cerdas,suka membela yang lemah,dan berpihak kepada orang kecil,Dan itu adalah karakter ia dalam dunia sandiwara disetiap seri dan judul filmnya. Dan setelah baca berita ini saya sempat merenung.Seandainya Rhoma memang ditakdirkan bisa ikut mencalonkan diri sebagai calon presiden,apakah ia benar benar bisa membawa karakter baiknya di panggung sandiwara tadi untuk dijalankan di dunia nyata ini..Eeh saya kok pesimis..

Mengenai dukungan 20% kursi untuk syarat bisa ikut bursa pencalonan presiden,memang sebaiknya jangan dihilangkan.Karena kita belum siap,Mengingat masih banyak rakyat sebagai pemilih terutama di akar rumput yg masih gampang dijadikan alat oleh oknum2 yg tidak bertanggung jawab.Di kalangan kita masih banyak pemilih2 irasional ketimbang yg rasional.

Masih banyak yg menentukan pilihan karena terjebak dengan keartisan,ketampanan,kesantunan, dan kealiman sang calon.Mudah termakan pencitraan2 sang calon yg sengaja dibesar besarkan oleh medianya.Dan masih banyak faktor lain yg bisa mempengaruhi suara pemilih,Apalagi ketika disodorin amplop.

Kapan kita tidak perlu syarat 20% itu???Mungkin 10 atau 20 tahun kedepan.Saat para pemilih sudah betul2 menjadi pemilih idaman.Pemilih idaman itu yg bagaimana??? Pemilih yg mau melihat track record kerja semua calon2nya sebelum ia memilih.Pemilih yg tidak memandang suku dan agama calonnya.Pemilih yg tidak mudah dipengaruhi media penyusup. Dan pemilih yg tidak mudah ngiler melihat amplop.Sederhana dan simpelnya ketika pemilih sudah pada cerdas semua.

Mungkin saat itu juga,kita sudah tidak perlu lagi surat suara dan paku yg menghabiskan anggaran negara serta menggemukkan oknum2 penyelenggara. Kita bisa nyoblos dari depan monitor sambil pasang togel,nyruput kopi dan ngrokok jedal jedul..Atau dari Hp sambil mengetik puisi puisi gombal untuk sang pacar.

"Emang nyoblos cara gitu bisa kang"

"Kalau sekarang pesen sempak saja tinggal pencet,kenapa nanti kedepan untuk nyoblos ga bisa,Lalu apa gunanya sekarang kita bikin E-KTP yg sebagian dananya di buat bancaan itu".

" Ri kaaahh"
"Cukup Rhoma"

Aku kembali ngakak mendengar penggalan dialog satria bergitar itu.hhhh..
Patah tumbuh hilang berganti,yg satu sudah pensiun dan suka memanggil Ani..Sedang satunya baru ingin mencalonkan diri.Dua satria bergitar sama sama hobi menyayi..Hihihi

"Cukup sudarko!!!" Dua suara berbarengan memaksa mengakhiri tulisan ini.


Tidak ada komentar:
Write komentar

Interested for our works and services?
Get more of our update !