Artikel Pilihan

Cari Blog Ini

"TUHAN ITU TIDAK ADA" (Mempolitisasi Tuhan)

tuhan itu tidak ada (mempolitisasi tuhan)

Mungkin masih banyak dari kita yg beranggapan bahwa politisasi itu hanya ada di dalam dunia politik.Bahwa yg berprofesi sebagai politikus kerjaannya hanya mempolitisasi.Padahal secara sadar atau tidak,bahkan apa yg kita lakukan sehari-hari itu kadang sebenarnya akrab dengan politik.Dan masing-masing kita ini sebenarnya adalah politikus dalam kehidupan yg sebenarnya.
Ada anak berpolitisasi mempolitiki orang tuanya dengan mempolitisasi kelakuannya.Menampakkan sikap sebagai manusia agamis di depan orang tuanya tetapi di belakang bersikap setanis.Ini baru sebatas hubungan si anak dengan orang tuanya yg jika akibat dari politisasinya ini berdampak buruk hanya menimpa keluarganya saja.Bagaimana jika sikap politisasi buruk ini di mainkan oleh mereka orang-orang yg memiliki jabatan penting,orang-orang yg mempunyai pengaruh di masyarakat.Yg dengan jabatan dan pengaruhnya tersebut bisa mempengaruhi banyak orang dalam lingkungannya.Bahkan bisa mempengaruhi dunia..? Bukankah hal ini bakal menimbulkan kekacauan dan kerusakan tatanan.
Ada pasangan berpolitisasi,mempolitiki suami atau istrinya dengan mempolitisasi waktu.Bilangnya lembur menyelesaikan tugas kantor,padahal ia lembur menuntaskan syahwatnya bersama rekan kerja.Bilangnya ada tugas keluar kota dari kantor hingga beberapa minggu,padahal itu hanya akal akalannya saja.Kebetulan waktu yang gampang dan mudah dipolitisasi adalah saat ia jauh dari pasangannya.Bahkan ketika ia dekat dengan pasanganya masih berani dan sanggup mempolitisasi juga.Dengan mempolitisasi dalil-dalil dan sunnah rosul sehingga ada seorang istri yg terpengaruh.Yang berakibat rela memilih dimadu dari pada memliki suami perokok.Karena ia beranggapan kalau poligami itu ada dalilnya sedang merokok tidak ada dalilnya.
Ada juga ulama yg berpolitisasi,mempolitiki umatnya dengan mempolitisasi agama.Bahwa agamanya harus dibela dengan cara memusuhi orang-orang yg berbeda agama yg bakal bisa melemahkan imannya dan iman umatnya.Padahal disini jelas,yg lemah itu manusianya bukan agamanya.Manusia yg butuh agama bukan agama yg butuh manusia.
Mari kita sama-sama instropeksi,dari segala kelakuan-kelakuan kita ini,yg mudah mempolitiki dan mempolitisasi apa saja,sebenarnya kita ini benar-benar percaya ga sih..? Bahwa Tuhan itu ada.Jangan-jangan kita ini sebenarnya masih ragu bahwa Tuhan itu tidak ada.Yang berakibat kita mudah mempolitisasi Tuhan dalam dunia ini.Kita memuja dan menyembah Tuhan tetapi di satu sisi yg lainnya kita juga menghinakan-Nya dengan perbuatan-perbuatan yg dilarang-Nya.Bukankah ini namanya bentuk kata lain dari sikap manusia yg ragu-ragu.Kita ragu bahwa kehidupan setelah kematian itu tidak ada,kita ragu bahwa surga dan neraka itu tidak ada.Dan didunia ini belum ada manusia yg membuktikan secara langsung bahwa semua itu nyata ada.Hanya ada satu manusia yg sudah pernah kesana dan membuktikannya dengan kondisi sadar sebagai manusia yg sehat jasmani dan rohani,bukan dalam kondisi mati suri,dialah Muhammad SAW melalui peristiwa isra mi'raj nya.Lalu apa artinya syahadat yg kita ucapkan itu jika kita masih berbuat dan bersikap yg justru mengingkari syahadat tersebut.

Tidak ada komentar:
Write komentar

Interested for our works and services?
Get more of our update !