Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengingatkan semua pihak menghadirkan kondisi yang kondusif agar tidak terprovokasi dan bertindak anarkis menjelang aksi yang akan dilaksanakan ormas Islam dari GNPF MUI pada 2 Desember 2016.
"Semua pihak penting menghadirkan kondisi yang kondusif menjelang tanggal 2 Desember. Jangan diprovasi seolah-olah itu agenda politis, menghadirkan anarkis," ujarnya di Sabang, Minggu (20/11).
Bagi aparat penegak hukum, Hidayat berharap bahwa melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya, salah satunya menyoal penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Hadirkan kondisi kondusif dengan secepat-cepatnya melaksanakan apa yang sudah menjadi preseden di Indonesia," ujarnya.
Aksi yang dilakukan ormas Islam pada 4 November 2016, dinilainya, merupakan cara mengingatkan kepolisian menegakkan hukum.
"Cara kawan-kawan mengingatkan pihak kepolisian agar tidak main-main dengan penegakkan hukum terkait penistaan agama. Apa yang dilakukan kawan-kawan bukan untuk anarki, menentang pemerintah atau menghadirkan anti kepada non-muslim," demikian Hidayat Nur Wahid. (Ant) / Sumber : elshinta.com
Rakyat Tidak Butuh Wakil,Kalau Hanya Ini Kemampuan Kerjanya
Sebagai rakyat saya sungguh prihatin sampai "lebaran kuda" melihat kinerja wakil-wakil kami yang terhormat hanya mampu mengeluarkan pernyataan tanpa ada aksi nyata kerja dan kerja.Wakil rakyat yang seharusnya merakyat dengan suaranya, malah merapat ke oknum-oknum bangsat yang ingin menghancurkan NKRI.Siapapun yang memimpin pemerintahan ini akan selalu diobok-obok oleh wakil - wakil kami, selama kebijakan yang dikeluarkan menghambat perjalaan uang untuk masuk kekantong-kantong mereka yang sudah lama kering kerontang seperti mengharap hujan dimusim kemarau panjang.
Kalau tugas wakil rakyat hanya bersuara seperti ini,maka sepertinya kita sebagai rakyat tidak butuh wakil untuk menyuarakan suara,dimana suara tersebut malah lebih indah dan berharga dari suara burung beo.Saat ini yang dibutuhkan rakyat adalah tindakan kerja nyata,bukan suara-suara bagaikan paduan suara tanpa dirigen yang menghasilkan suara sumbang.Kenapa saat ini wakil-wakil kami rajin bersuara dengan suaranya sendiri???Mungkin ini akibat dari 10 tahun pemerintahan yang dipimpin seorang pencipta lagu yang albumnya saat ini laris berada di KPK.
Untung saat ini kami punya presiden yang sedikit bicara dan gila kerja,sehingga bisa mengurangi kekecewaan kami mendengar suara-suara wakil kami yang gila bernyanyi dan tidak mau kerja.Untung juga kami mempunyai gubernur yang berani mati melawan korupsi,bukan seperti wakil kami yang berani korupsi karena takut kepada isteri-isterinya (isteri tua,isteri muda dan isteri-isteri yg lainnya).
"Kang bro,memangnya isteri mereka ada berapa?kok banyak bangat".
"Tadinya isteri mereka satu,karena melihat kesaktian kanjeng dimas,maka diajaklah isterinya tersebut ketempat kanjeng dimas untuk digandakan"
"ha,ha,ha..Kang bro,kalau menurutku sih itu bukan karena mereka melihat kesaktian kanjeng dimas"
"Trus,karena apa dong"
"Itu karena mereka iri dan tidak mau kalah dengan AA Gatot yang tidak gagal total merawat dan memanjakan burungnya pakai ayat-ayat Tuhan sehingga burungnya sering minta gonta-ganti sangkar"
"ha,ha ha,ha...bener juga itu dik bro"
Andai saja para wakil kami benar mau bekerja,contoh dua hal masalah tersebut seharusnya bisa mereka tangani untuk memberi solusi agar tidak terjadi lagi.Mungkin karena masalah tersebut tidak bisa menghasilkan uang yang memenuhi kantong-kantongnya,sehingga tidak menarik seperti menangani masalah Pak Ahok yang katanya menistakan agama.
Dari kondisi dan masalah-masalah yang ada saat ini,kami sebagai rakyat jadi mengerti,betapa mudah dan cerdasnya wakil-wakil kami untuk mengakali rakyat yang diwakili.
Semoga Tuhan segera menjemput mereka (wakil-wakil kami) untuk dibawa kesurga yg sudah tidak peduli dengan rakyat yg diwakili kemudian menggantikannya dengan wakil-wakil yang lebih baik lagi. Amin
Tidak ada komentar:
Write komentar