 |
| Aher Gubernur Jawa Barat |
Baim adalah seorang anak yang lucu dan pintar.Setiap apa yang dilakukannya dia selalu mengingat hadist2 yang di bacanya.Baim mengartikan hadist2 tersebut sesuai dengan kemampuan akal dan pikirannya sebagai seorang anak kecil yang lucu dan bikin gemes.
Contoh: seperti baim mengartikan hadist surga ada dibawah telapak kaki ibu.Baim memandangnya bahwa sepatu,sandal yang digunakan ibunya salah satunya ada surga.
Selain memahami hadist2,dalam sinetron Baim anak soleh juga sering menampilkan adegan bagaimana baim setiap menghadapi masalah selalu meminta kepada Tuhan dengan cara berdoa.
Baim anak soleh adalah gambaran dimana anak2 diajarkan lebih memahami makna hadist2 dan cara menyelesaikan masalah dengan berdoa memohon kepada Tuhan,Tanpa harus berfikir bagaimana mencari solusinya untuk menyelesaikan masalah tersebut.Karena keterbatasan akal dan pikiran anak2 maka sinetron tersebut mengajarkan hal2 ringan sebagaimana mestinya fitrah anak kecil.
"Lalu apa salahnya Aher gubernur jawa barat ? Bukannkah dia sudah benar mengikuti apa yang dilakukan baim, yaitu berdoa kepada Tuhan untuk menyelesaikan masalah." Temanku bertanya kepadaku sambil matanya mlotot, seakan tidak rela kalau junjungannya itu diluruskan, karena merasa masih saudara dalam satu partai.
Hujan lebat dan hawa dingin,masih menemani obrolan saya dan temanku pagi itu.
"Bro dingin2 begini enak ya kalau ngopi"
"Boleh mas,kebetulan aku tadi belum ngopi" temanku menjawab dengan wajah ceria.
"Ya udah,tunggu sebentar ya,aku mau berdoa dulu"
"wah,saya ga nyangka,mas ini ternyata alim,mau ngopi saja berdoa dulu,salut saya mas."
Ku angkat kedua tanganku kemudian berdoa: "Ya allah,ya Tuhan-ku maafkanlah dosa2 hambamu ini.
"Aamiin" Temanku mengamini sambil mengangkat kedua tangannya.
aku melanjutkan doaku:"Ya allah,di pagi yang dingin ini berilah hambamu dua gelas kopi,satu gelas untuk saya dan satu lagi untuk temanku."Amiin.
"mas sampean iseh waras to?"
"memangnya ada apa bro?"
"mau ngopi ya tinggal bikinlah,emang mas ga punya kopi?"
"Ga punya bro."
"kalau ga punya kan bisa beli."
"masalahnya ini hujan bro."
"kan bisa pakai payung."
"warungnya jauh bro."
"alasan saja,memangnya Tuhan nurunin kopi dari langit.Mana payungnya,biar aku yang beli kewarung."
"aku tersenyum sambil menyodorkan payung".
Temanku melangkah menerobos hujan menggunakan payung menuju warung dengan muka cemberut.Aku melangkah kedapur untuk membuat dua gelas kopi,kebetulan masih ada stok 2 sachet kopi di dapur.
Kusruput kopiku sambil membayangkan wajah imut dan lucu baim.Hemm baim,kamu memang anak yang soleh.
Tidak ada komentar:
Write komentar