Bagi sebagian masyarakat yang diberi kelebihan Rezeki dari Tuhan,mungkin masalah seperti ini tidaklah berarti (berapapun bisa bayar).
Pasangan suami istri ini tidak bisa membawa pulang bayinya (ditahan pihak rumah sakit),karena tidak sanggup membayar biaya persalinan sebesar 50jt lebih disalah satu rumah sakit dijakarta.Ini dikarenakan sang bapak tidak punya uang sebesar itu,apalagi setelah di PHK dari pekerjaannya.Kartu BPJS dari pemerintah yang dimiliki juga tidak bisa membantu,ditolak pihak rumah sakit tersebut karena bermasalah.(si bapak baru mengurusnya).Maka jalan satu2nya dan terakhir si bapak harus ke balai kota untuk meminta bantuan pemimpinnya (Pak Ahok).berita lengkapnya ada di website tersebut.
Disini saya hanya ingin menyampaikan,bahwa betapa beratnya tugas seorang pemimpin seperti pak Ahok.Dalam tugasnya melayani warga menerima keluh kesah dan masalah,beliau masih harus menerima cacian juga dari sebagian warganya yang tidak senang.Pak Ahok selalu di serang dari segala penjuru melalui fasilitas SARA.
Saya ingin mengajak sudara2ku sekaliann,yang selama ini benci dengan Pak Ahok.Mari kita flash back kebelakang,di era sebelum pak Jokowi atau pak Ahok menjabat sebagai gubernur DKI.Pernahkah saudara melihat kejadian seperti ini,dimana rakyat bisa bebas menemui gubernurnya untuk meminta bantuan.Kenapa dulu tidak ada? Karena gubernur2 sebelumnya tidak membuat dan menyediakan fasilitas tersebut,mereka tidak pernah peduli dengan warganya.Mereka hanya sibuk dan lebih senang membuat fasilitas2 yang menguntungkan golongannya dengan menggunakan uang anggaran supaya uangnya bisa buat bancakan.Walaupun akhitnya fasilitas tersebut mangkrak ditengah jalan itu tidak jadi masalah.
Lihatlah dari hal2 kecil dulu apa yg telah dilakukan oleh Pak Ahok,Jangan lihat hal2 besar yang malah akan membuat kalian kejang2.Hal kecil dan sederhana yang berjalan saja kalian masih menutup mata apalagi hal2 besar.Bukankah menyempatkan waktu dipagi hari untuk menemui warganya dibalai kota itu sederhan dan tak perlu biaya? Tapi kenapa gubernur2 sebelumnya tidak terfikir dan melakukan kegiatan tersebut? Karena menemui warganya tidak mendatangkan uang,hanya mendatangkan masalah.
Mohon,tulisan ini jangan diartikan sebagai bentuk propaganda untuk melemahkan cagub dan cawagub lawannya Pak Ahok.Bukan,ini bukan untuk melemahkan tetapi ini untuk menguatkan.Ya ini menguatkan pasangan Ahok+Jarot (he he he).Dan mohon anda jangan menilai bahwa ini adalah ajakan untuk memilih Pak Ahok.Karena yang berhak menilai hanyalah bapak dan ibu guru.Bahasa yang saya gunakan sudah jelas bedanya,antara bahasa mengajak dan menyampaikan.Dan sudah jelas bedanya bahasa saya dengan bahasa mas ibas tempo hari (MAIN SARA).Saya menggunakan bahasa rakyat yang berprofesi sebagai buruh bangunan sedangkan mas Ibas menggunakan bahasa politikus (menurut dia sih).Padahal kemarin itu adalah bahasa petaka.Saya selalu menggunakan baju lengan pendek dan mas Ibas selalu menggunakan baju lengan panjang.Dan hal yang paling saya takutkan adalah kalau besok hari sabtu saya tidak gajian sedangkan Mas Ibas,hal yang paling ditakutkan adalah ketika disuruh memakai baju lengan pendek (ada apa gerangan dibalik lengan panjang?).
Baiklah,untuk saudaraku yang berdiri lemah (pakai dong obat kuatnya) dan berteriak kuat membenci Pak Ahok.Mohon mulai saat ini katakan Bahwa saya mendukung penuh pasangan Ahok dan Jarot,Saya berhenti dan tobat untuk membenci beliau.Saya menyatakan ini dalam kondisi sehat secara jasmani dan rokhani,serta tidak berada dibawah tekanan siapapun.Ini murni dari hati saya yang paling dalam.
Nah gitu dong,biar kondisi politik dinegara ini kondusif dan aman terkendali.Udah ya sekarang kamu tanda tangani pernyataan tadi.
"Ok,siip.sudah beres semua,sekarang kamu ikut saya ya."
"Kemana bang? Asyiik,pasti aku mau diajak makan-makan ya,karena aku sudah tobat."
"Bantuin abang ngaduk pasir dan semen."
Dia kabur sambil teriak2: "Usir Ahok,Jangan pilih pemimpin tapir."
"Yah dia kumat lagi,baru juga tanda tangan."
Tidak ada komentar:
Write komentar